NUS FoodTech Challenge 2022 merupakan kompetisi idea pitching & Product Development yang diadakan oleh NUS Enterprise dan NUS Food Science & Technology Department. Meskipun event ini sangatlah kompetitif, setiap peserta difasilitasi kegiatan workshop sebelum penyeleksian, serta mentoring dengan para expert baik dari akademisi maupun industri untuk para finalis yang berhasil ke babak selanjutnya. Nestlé, IFF, and PerkinElmer yang berperan sebagai sponsor turut menghadirkan beberapa perwakilannya untuk menjadi mentor, juri, maupun pembicara pada kompetisi ini. Event ini berhasil menggaet lebih dari 132 tim yang berasal dari negara Jepang, China, Vietnam, Singapura, serta Indonesia. Dalam kompetisi NUS FoodTech Challenge 2022 terdapat dua jenis problem statement yang berbeda yakni #1 Nestle Problem Statement yang terfokus pada inovasi produk kesehatan dengan menggunakan bahan baku sustainable dan natural. Sedangkan, #2 IFF Problem Statement lebih terfokus pada inovasi produk dengan beragam tekstur, rasa, maupun aroma.

Annisa Saptayulia Belvanugraha yang merupakan mahasiswi Food Technology angkatan B25 berhasil meraih posisi Runner Up bersama dengan Feizya Hilyata Musaddiq yang merupakan mahasiswi prodi Keperawatan Universitas Indonesia. 5 bulan lamanya, kedua mahasiswi ini menghabiskan waktu untuk mengelaborasikan ide, melakukan analisis pasar, melakukan formulasi, serta mencanangkan strategi marketing terbaik. Dengan bimbingan mentor-mentor  yang merupakan pakar dalam bidangnya, terciptalah produk inovatif yang berhasil membawa mereka menjadi juara. 

BuchaBons! merupakan permen jelly-strip vegan yang terbuat dari kombucha, dengan pemanis alami buah kersen. Produk ini diklaim dapat membantu menyehatkan pencernaan dan memperkuat imun. Kombucha yang merupakan produk fermentasi teh sangat kaya akan probiotik dan antioksidan. Sehingga sangat cocok untuk menyehatkan pencernaan. Selain itu, buah kersen atau yang biasa dikenal sebagai talok memiliki kandungan antidiabetik dan antioksidan yang cukup tinggi, sehingga cocok sebagai pemanis alami. Ditambahkan pula ekstrak dari beberapa rempah lokal seperti bunga telang, kayu secang, dan rosella sebagai pewarna alami. Pembuatan BuchaBons! memanfaatkan reaksi pembentukan koloid dengan mencampurkan zat terdispersi yakni kombucha dengan medium pendispersinya yakni karaagenan. 

BuchaBons! yang terbuat dari bahan alami tak hanya berkhasiat, namun juga cocok untuk dikonsumsi berbagai kalangan. Prestasi yang dicapai tersebut diharapkan mampu menjadi pemacu serta motivasi bagi seluruh mahasiswa Binus University, terutama di Prodi Food Technology, agar terus produktif dan meraih prestasi! 

 

Innovation is the calling card of the future – Anna Eshoo