Pada bulan Juli hingga September lalu, Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran Jatinangor mengadakan event tahunan yaitu FOODERATION 2021 dalam rangka merayakan hari pangan sedunia yang diselenggarakan secara online. Salah satu lomba yang diselenggarakan dalam rangkaian acara FOODERATION 2021 adalah lomba poster publik nasional dengan tema “Reactualization of Slow Food to Raise Awareness and Create Sustainable Healthy Diets Through Local Food”.

Food Technology BINUS University mengirimkan beberapa perwakilan untuk berpartisipasi dalam lomba ini. Salah satu perwakilan Food Technology BINUS University yang berpartisipasi berhasil meraih juara 2 dalam kategori lomba poster nasional dengan mengembangan produk pangan lokal yaitu CENILAN sebagai salah satu slow food. Kelompok tersebut terdiri dari Jesstika Anggreany Yendro, Almira Khalishah, dan Vedra Febrylighia bersama bimbingan dari Bapak Bayu Meindrawan, S.Si., M.Si. mulai dari pemilihan ide produk, pembuatan produk, hingga pembuatan poster. CENILAN merupakan inovasi cenil (salah satu jajanan pasar yang memiliki tekstur kenyal) dengan pewarna alami yang berasal dari produk pangan lokal kaya antioksidan yaitu wortel, kulit buah naga, bunga telang, dan wortel yang memiliki pigmen berbeda-beda sehingga dapat menghasilkan warna
menarik sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, penggunaan buah kersen sebagai saus pengganti air gula menjadi inovasi pemanis alami dari pangan lokal yang jarang digunakan dan memiliki nilai fungsional kaya antioksidan dan dapat mengatur kadar gula dalam darah. CENILAN juga dilengkapi dengan kelapa parut sebagai topping.

Proses pembuatan CENILAN terbilang mudah, dimulai dari pembuatan pewarna alami. Bahan-bahan pewarna alami diolah satu persatu hingga menghasilkan warna yang diinginkan. Dilanjutkan dengan pembuatan saus kersen, dimana buah kersen dicuci bersih lalu dikupas dan dipisahkan dari kulitnya kemudian dihaluskan dengan air dan disaring. Proses dilanjutkan dengan pembuatan adonan CENILAN. Terigu, pati kacang hijau, tapioka, garam, dan air dicampurkan hingga membentuk adonan. Kemudian, adonan yang sudah diuleni tersebut dibagi menjadi empat bagian dimana pada masing-masing bagian dicampurkan dengan pewarna alami yang berbeda menghasilkan empat adonan dengan warna ungu kemerahan, kebiruan, oranye, dan hijau. Empat bagian adonan tersebut dibentuk bulat sedang dan direbus dengan air mendidih selama 45 menit hingga mengambang di permukaan air. Dan tahap terakhir adalah menaburkan kelapa parut sebagai topping CENILAN dengan saus kersen sebagai pemanis alami. CENILAN hadir sebagai kreasi terbaru dan diharapkan dapat menjadi contoh produk slow food dengan bahan baku pangan lokal yang dapat dikembangkan oleh masyarakat Indonesia. Perkembangan makanan fast food yang terbilang sangat cepat ini, diharapkan dapat diimbangi dengan produk slow food dengan bahan baku yang lebih melokal, sehingga segala sumber pangan lokal yang ada di Indonesia dapat dimanfaatkan dengan dan digunakan mendukung perekonomian negara.

Besar harapan agar semua mahasiswa Food Technology BINUS University dapat terus mengembangkan pangan lokal menjadi produk pangan yang sustainable, memiliki sifat fungsional, dan memiliki nilai jual untuk mendukung perekonomian Indonesia.