Pada bulan Juli 2021, sejumlah mahasiswa Food Technology BINUS mengikuti perlombaan yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya, yaitu International Agritech Great Competition (IAGC). Terdapat beberapa tim yang mengikuti kompetisi ini, salah satunya yaitu tim Mochilo yang beranggotakan Elysia Evelyn, Gracia Inneke, dan Selly Wong dari Binusian 2022. Orang yang terlibat dalam membantu tim ini yaitu Bapak Bayu Meindrawan, S.Si, M.Si. selaku dosen pembimbing. Sub-tema yang dipilih oleh kelompok ini yaitu “Food” yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah paper berjudul “KONGLEY: Development of Cereal Product Based on Barley and Cassava Flour as Food Diversification”.

Kongley merupakan produk inovasi sereal berbasis tepung barley dan tepung singkong dengan penambahan pewarna alami dari sari kulit buah naga, bunga telang, dan daun pandan. Penggunaan kulit buah naga dapat mengurangi food waste karena kulit buah naga merupakan limbah hasil pertanian yang tinggi akan kandungan antosianin yang dapat berperan sebagai antioksidan. Kemudian, penggunaan bunga telang juga dapat mengurangi food waste karena bunga telang merupakan tanaman liar yang tinggi akan kandungan antosianin yang dapat berperan sebagai antioksidan. Penggunaan pandan sebagai pewarna alami juga dikarenakan tingginya kandungan alkaloid, flavonoid, dan berbagai kandungan lain yang memiliki peran bagi kesehatan.

Pengembangan ide ini dikarenakan pola hidup masyarakat yang kian berubah seiring perkembangan zaman, dimana segala sesuatunya diharapkan serba cepat dan praktis. Sarapan dengan sereal instan kini menjadi salah satu pilihan yang populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Pengembangan produk ini berperan dalam menekan pembelian produk impor dan meningkatkan diversifikasi pangan melalui penggunaan bahan pangan yang dapat dibudidaya di Indonesia. Selain itu, penulisan paper juga dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui daya terima konsumen terhadap produk inovasi ini melalui pengujian organoleptik. Formula tepung barley dan singkong yang digunakan pada pembuatan produk Kongley ini adalah 1:1 (50% tepung barley:50% tepung singkong).

Desain produk ini dilakukan menggunakan metode Kano menggunakan survey Kano terlebih dahulu untuk mendapatkan preferensi konsumen terhadap produk ini. Setelah mendapatkan hasil preferensi konsumen terhadap produk, kemudian dilakukan pembuatan produk dan pengujian daya terima konsumen menggunakan uji organoleptik (hedonik) untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap inovasi produk. Jumlah responden yang terlibat dalam survey Kano sebesar 102 responden acak dengan rentang usia 20 hingga >40 tahun. Survey Kano berisikan pertanyaan yang berkaitan dengan warna produk, jenis pewarna yang digunakan, kecerahan warna, bahan yang digunakan, bentuk, aroma, tekstur, tingkat kemanisan, perbandingan komposisi tepung, dan jenis kemasan produk. Sementara itu, uji hedonik dilakukan dengan memberikan sampel produk kepada 30 konsumen secara acak, dimana konsumen harus menilai sampel berdasarkan atribut warna, aroma, rasa, dan overall.

Setelah melalui tahap penjurian, kelompok ini memperoleh penghargaan medali emas dalam kategori paper untuk sub-tema Food. Keberhasilan ini tidak luput dari bimbingan Bapak Bayu Meindrawan, S.Si, M.Si. dan kerjasama antar anggota dalam penyusunan paper. Produk inovasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam mendiversifikasikan produk sereal di Indonesia, menekan pembelian produk impor, serta dapat meningkatkan kesehatan konsumen karena penggunaan bahan-bahan alami.