Food Tech BINUS Research : Lepet, Makanan Tradisional Indonesia untuk Perayaan Idul Fitri
Lepet, hidangan tradisional Jawa, terdiri dari ketan, kelapa muda parut, santan, kacang tunggak, dan garam. Lepet dibungkus dengan daun kelapa muda dengan pola tertentu, direbus, direndam, lalu digantung hingga dingin dan kering. Teknik persuasif yang digunakan Sunan Kalijaga, yang memadukan tradisi budaya Jawa dan ajaran agama Islam, melambangkan lepet bagi masyarakat Jawa. Metode ini memfasilitasi penyebaran Islam dengan menekankan pentingnya kesucian dan menahan diri untuk tidak melakukan kesalahan lebih lanjut setelah meminta maaf selama tradisi Idul Fitri.
Tradisi Syawalan yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur
Upacara serupa yang disebut Pesta Lomban juga dilakukan di daerah Jepara (kota di Jawa Tengah). Di daerah Kudus (kota di Provinsi Jawa Tengah), lepet dihidangkan sebagai pelengkap acara Sewu Kupat (1000 kupat) yang merupakan tradisi masyarakat sekitar Gunung Muria sebagai simbol kegembiraan yang meluap dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Acara ini dilaksanakan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri pada tanggal 8 Syawal setiap tahunnya. Acara seperti ini masih dilakukan di daerah tersebut hingga saat ini.
(Gambar Kiri) Pesta lomban, (Gambar Kanan) Sewu Kupat
Lepet juga memiliki beragam bentuk pembungkus :
a) Janur; b) Klobot; c) Jelutuk
Jenis penampakan lepet:
a) Di gantung di jendela rumah; b) diatap; c) gulungan janur
Berikut cara pembuatan lepet secara tradisional
Disadur dari :
- “Lepet”: Indonesian traditional food for Eid Al-Fitr celebrations”
- Ata Aditya Wardana1*, R. Haryo Bimo Setiarto2 , and Laras Putri Wigati3
- Journal of Ethnic Foods (2023) 10:29
- https://doi.org/10.1186/s42779-023-00197-0
Comments :