Ruby chocolate: cokelat pink tanpa pewarna
Tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari kasih sayang atau lebih akrab disebut dengan hari valentine. Terdapat berbagai cara untuk merayakan hari valentine, namun, salah satu yang paling umum adalah memberikan hadiah berupa makanan kepada orang terkasih. Cokelat adalah kudapan gula-gula (confectionery) yang identik pada setiap perayaan hari valentine.
Cokelat merupakan produk olahan yang dibuat dari biji kakao. Tahukah kalian? Indonesia termasuk dalam produsen utama biji kakao di dunia. Pada tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat ke-6 negara penghasil biji kakao global (Foresight Commodity Service, 2021). Hal ini menunjukkan potensi perkebunan kakao Indonesia. Berdasarkan bahan bakunya, terdapat tiga jenis cokelat yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Ketiga jenis coklat tersebut adalah cokelat putih (white chocolate), cokelat susu (milk chocolate) dan cokelat hitam (dark chocolate). Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat cokelat putih ialah lemak kakao (cacao butter), gula, susu, dan lesitin (sebagai pengemulsi). Cokelat susu dibuat dengan bahan yang sama dengan cokelat putih, namun dengan penambahan padatan kakao (cacao mass) dan bubuk kokoa (cocoa powder). Cokelat hitam atau dark chocolate dibuat dengan mencampurkan padatan kakao, bubuk kokoa, lemak kakao, gula dan lesitin. Selain ketiga jenis cokelat yang telah disebutkan, terdapat satu varian cokelat yang tidak kalah menarik.
Sumber gambar: Barry Callebaut
Cokelat Ruby atau Ruby chocolate memiliki warna, rasa, dan aroma yang khas. Cokelat Ruby dicirikan dengan warna merah muda (pink) yang alami. Warna pink pada cokelat Ruby bukan karena ditambahkan zat pewarna loh. Jenis cokelat ini memiliki rasa dan aroma yang asam layaknya buah beri-berian. Meskipun pengembangannya sudah dilakukan sejak 2004 dan telah dipatenkan pada 2014, cokelat Ruby pertama dikenalkan oleh perusahaan cokelat Belgia-Swiss ternama – Barry Callebaut pada tahun 2017. Berdasarkan dokumen paten US8460739B2, cokelat ruby terbuat dari biji kakao Brazil lavados yang tidak terfermentasi dan telah dikeringkan. Warnanya yang merah muda sangat identik dan cocok diolah menjadi produk gula-gula untuk merayakan hari kasih sayang.
Referensi:
Foresight Commodity Service. (2021). Cocoa. Retrieved on January 2, 2021 from Foresight CSI website: http://www.foresightcsi.com/files/Cocoa%20Monthly%20Report.pdf
Arnaud Dumarche, Philippe Troplin, Herwig Bernaert, Paul Lechevalier, Herve Beerens, Alex Landuyt. 2014. US8460739B2