Dua mahasiswi Teknologi Pangan Universitas Bina Nusantara, yaitu Cherilyn Theophila Maringka and Marcella Diah Ayu Andarini, berhasil meraih juara 3 lomba essai nasional dalam kegiatan Agricultural Food Competition. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Jenderal Soedirman. Cherylin dan Marcella mengusung inovasi terhadap produk dadih. Dadih merupakan produk susu kerbau fermentasi tradisional Indonesia yang padat menyerupai tahu, berwarna putih, memiliki rasa asam yang khas, serta diproduksi dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Sumatera Barat.

Dadih dibuat melalui proses fermentasi dengan bakteri asam laktat yang merupakan sumber probiotik dan bermanfaat bagi kesehatan manusia. Namun, proses pengolahan dadih yang tradisional belum memiliki standar dan fermentasi spontan tanpa menggunakan inokulasi starter, sehingga kualitas dadih menjadi kurang konsisten.  Selama ini, telah dilakukan beberapa upaya pengembangan dadih, salah satunya adalah dadih jelly drink dengan sirup rasa anggur, stroberi, coklat moka, dan mangga (Rahayu, Zulfah, Sari, & Uswandi, 2008). Inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa BINUS yaitu produk dadih squeeze bernama “DadaGo” yang menggunakan perasa alami dari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.), labu parang (Cucurbita moschata), dan bit merah (Beta vulgaris) serta dikemas menggunakan teknologi intelligent packaging. Produk “DadaGo” dibuat dengan bahan dasar susu sapi sebagai alternatif pengganti susu kerbau, dimana ketersediaan susu kerbau yang semakin sulit diperoleh.

Untuk menjaga mutu produk, kemasan “DadaGo” menggunakan prinsip intelligent packaging dengan indikator pH dan temperatur. Indikator tersebut terbuat dari pigmen antosianin yang dikombinasikan dengan polimer kitosan, serta dapat berubah warna sesuai dengan perubahan pH produk dan temperatur lingkungan.