Jurusan Food Technology Binus University hari ini 10 Juli 2018 memperoleh kepercayaan untuk dikunjungi oleh siswa-siswi SMA Tarakanita Citra Raya, Tangerang.

Pada kesempatan tersebut, jurusan Food Technology yang diwakilkan oleh Deputy Head of Department (Dave Mangindaan, ST, MT, PhD) memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai jurusan Food Technology agar para calon mahasiswa untuk memiliki gambaran mengenai studi lanjut jenjang S1, terutama untuk jurusan Food Technology. Selain itu, para calon mahasiswa ini diberikan pengantar mengenai Industry 4.0, yaitu revolusi industri gelombang ke-4, beserta potensi serta tantangan yang akan dihadapi di abad 21 ini.

Para siswa dipaparkan mengenai jurusan Food Technology yang tidak hanya menangani pangan maupun mikroorganisme saja, namun juga sehari-harinya akan berurusan dengan ilmu kimia, teknik, serta manajemen maupun entrepreneurship. Hal-hal dengan spektrum yang luas tersebut akan saling bahu-membahu dalam memproduksi pangan skala industrial, yang tentunya JAUH BERBEDA dengan skala industri rumah tangga maupun sekedar skala laboratorium.

Pada produksi makanan skala industrial maupun nasional, diperlukan mesin-mesin industri yang tentunya harus dikuasai cara kerja serta bagaimana merancang suatu alat/mesin untuk produksi skala massal dari suatu pangan komersil. Untuk memahami hal-hal tersebut, diperlukan keahlian di bidang Unit Operasi, Food Engineering, dan Planning and Plant Design. Jurusan Food Technology akan membekali mahasiswa dengan ilmu-ilmu tersebut yang cukup rumit, dan jurusan Food Technology digambarkan secara sederhana menggunakan ilustrasi Wafer Science & Engineering, yang terbukti bisa memacu antusiasme dan ketertarikan serta keingintahuan para siswa untuk mengenal lebih jauh akan jurusan Food Technology, Binus University.

Pada kesempatan ini, disampaikan juga mengenai Industry 4.0 yang merupakan revolusi industri gelombang ke-4, dimana tiga gelombang sebelumnya adalah:

1.0: steam engines by James Watt –> textile machinery etc.
2.0: electricity, mass production
3.0: computer and automation
4.0: CYBER PHYSICAL SYSTEMS –> mesin-mesin, robot-robot bisa saling berkomunikasi

Dengan adanya Industry 4.0 ada tantangan besar bagi manusia untuk bersaing dengan robot yang jauh lebih presisi, tidak kenal lelah, tidak mudah mengeluh, dan lain-lain. http://wow.tribunnews.com/2018/04/04/jokowi-luncurkan-roadmap-revolusi-industri-40-kalau-gak-siap-pekerjaan-kita-digantikan-robot

Untuk menghadapi hal ini, maka Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perindustrian dan Perdagangan meluncurkan prioritas sektor-sektor industri untuk dikembangkan dalam mengantisipasi Industry 4.0, yang bisa diakses di http://www.kemenperin.go.id/download/18427, yaitu
1. Makanan dan minuman
2. Tekstil dan busana
3. Otomotif
4. Elektronik
5. Kimia
Selain itu, Pemerintah Republik Indonesia juga meluncurkan peta jalan (roadmap) untuk strategi dalam menghadapi Industry 4.0, yang dapat diakses di http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=18040400003 seperti1.Perbaikan alur aliran barang dan material
2.Desain ulang zona industri
3.Mengakomodasi standar-standar keberlanjutan(sustainability)
4.Memberdayakan UMKM
5.Membangun infrastruktur digital nasional
6.Menarik minat investasi asing
7.Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
8.Pembangunan ekosistem inovasi
9.Insentif untuk investasi teknologi
10.Harmonisasi aturan dan kebijakan

Dengan demikian, pemilihan jurusan Food Technology sudah tepat untuk menghadapi Industry 4.0 melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang industri makanan dan minuman.

Dengan diskusi yang aktif dimana para siswa sangat menikmati sosialisasi ini, maka diharapkan kunjungan dari jurusan Food Technology bisa berlanjut ke pendidikan jenjang S1 Food Technology Binus University.

Tertarik serunya jurusan Food Technology Binus University? Ayo #GabungBINUS!

http://line.me/ti/p/%40gabung_binus