Binus University Alam Sutera Main Campus pada Jumat 9 Juni 2017 menerima tamu dari siswa-siswa SMA Pangudi Luhur, Bekasi. Para siswa dari jurusan IPA yang tertarik mengambil jurusan yang berkaitan erat dengan sains diarahkan untuk mendapatkan penjelasan mengenai jurusan Food Technology Binus University yang dibawakan oleh Pak Dave Mangindaan dan Pak Ata Aditya Wardana. Pada kesempatan tersebut para siswa walaupun masih duduk pada kelas 10 dan 11 SMA diharapkan memperoleh gambaran lebih luas mengenai studi lanjut di jenjang pendidikan tinggi S1, terutama untuk jurusan Food Technology.

 

Pada kesempatan tersebut pak Dave menyampaikan mengenai Food Technology yang tidak hanya menangani pangan maupun mikroorganisme saja, namun juga sehari-harinya akan berurusan dengan ilmu kimia, teknik, serta manajemen maupun entrepreneurship. Hal-hal dengan spektrum yang luas tersebut akan saling bahu-membahu dalam memproduksi pangan skala industrial, yang tentunya JAUH BERBEDA dengan skala industri rumah tangga maupun sekedar skala laboratorium.

Pada produksi makanan skala industrial maupun nasional, diperlukan mesin-mesin industri yang tentunya harus dikuasai cara kerja serta bagaimana merancang suatu alat/mesin untuk produksi skala massal dari suatu pangan komersil. Untuk memahami hal-hal tersebut, diperlukan keahlian di bidang Unit Operasi, Food Engineering, dan Planning and Plant Design. Jurusan Food Technology akan membekali mahasiswa dengan ilmu-ilmu tersebut yang cukup rumit, dan jurusan Food Technology digambarkan secara sederhana menggunakan ilustrasi Snack Science & Engineering, yang terbukti bisa memacu antusiasme dan ketertarikan serta keingintahuan para siswa untuk mengenal lebih jauh akan jurusan Food Technology, Binus University.

Dalam penjelasan mengenai Snack Science & Engineering, awalnya para siswa diminta untuk mencicipi beberapa snack (keripik) komersil, dan memberi tanggapan terhadap tekstur dan kemasan dari beberapa keripik tersebut. Kemudian diterangkan bahwa tekstur yang berbeda dari beberapa keripik tersebut datang dari struktur kimia yang berbeda dari penyusun utama keripik-keripik tersebut, sehingga dinyatakanlah pentingnya kuliah Food Chemistry.

Pentingnya Food Chemistry lalu dilanjutkan dengan ilustrasi Food Engineering yang mewujudkan keripik-keripik tersebut ke skala INDUSTRIAL, serta bagaimana perhitungan keperluan energi serta perancangan dimensi alat untuk produksi pangan, yang tentunya harus seekonomis mungkin pada skala kontinu (kira-kira 24 jam selama 300 hari per tahun). Ketepatan perhitungan energi maupun biaya pada skala industrial sangatlah penting untuk menghindari kerugian besar.

Diskusi yang hangat diarahkan pula oleh Pak Ata dengan pemaparan prospek lulusan jurusan Food Technology yang nantinya akan berkarir tentunya selain di industri makanan nasional (contoh dari industri yang sudah bekerjasama dengan Food Technology Binus University untuk internship/magang: Indofood, Kalbe Nutritionals, Mayora, Charoen Pokphand, INACO Jelly Drink, Danone Aqua, dll), tapi juga bisa di institusi akademik, entrepreneur, dll.

Dengan diskusi yang aktif dimana para siswa sangat menikmati sosialisasi ini, maka diharapkan kunjungan dari jurusan Food Technology bisa berlanjut ke pendidikan jenjang S1 Food Technology Binus University. Kunjungan ini bisa terlaksana berkat fasilitasi Marketing division, Binus University

Tertarik serunya jurusan Food Technology Binus University? Ayo #GabungBINUS!

http://line.me/ti/p/%40gabung_binus

Save

Save

Save